Kamis, 22 November 2012

PHOTOVOLTAIC


PHOTOVOLTAIC

Philin Yolanda Dwi Sagita, Budiana, Biaunik Niski Kumala, Ali Yunus Rohedi
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: phie_sics@yahoo.com

Abstrak Praktikum Photovoltaic yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell telah dilakukan. Para praktikan diharapkan juga mampu menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain Solar Cell berukuran 2,5 cm x 5,15 cm dan 5,15 cm x 5,15 cm. Selain itu digunakan juga Circuit Diagram, Lighting Module, Base Unit, Filter Warna (merah, kuning, dan biru), Multimeter, Power Supply, Test Lead Black and Red. Pada praktikum Photovoltaic ini dilakukan dua jenis praktikum, yaitu Praktikum Pengukuran Arus Listrik dan Praktikum Pengukuran Tegangan Listrik. Pada kedua praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa photovoltaic yang dapat diamati pada solar cell, nilai intensitas radiasi, panjang gelombang cahaya dan lebar solar cell yang digunakan sangat mempengaruhi daya output yang dihasilkan. Yaitu semakin besar nilai intensitas radiasi yang diterima oleh solar cell, maka nilai daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Begitu pula dengan pengaruh panjang gelombang dan lebar solar cell terhadap daya output solar cell. Semakin besar nilai panjang gelombang yang dimiliki oleh suatu gelombang cahaya, maka nilai daya output yang dihasilkan pada solar cell juga akan semakin besar. Dan semakin lebar permukaan solar cell yang digunakan maka daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Fenomena aneh justru terjadi pada peristiwa photovoltaic ini. Yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori energi foton yang dikemukakan oleh Max Planck dengan data hasil praktikum photovoltaic ini.

Kata Kunci—Photovoltaic,Intensitas Cahaya,Solar Cell.

I.     PENDAHULUAN

A
1.1        Latar Belakang
khir – akhir ini, kebutuhan tenaga listrik semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya pengguna listrik dan semakin canggihnya peralatan elektronik modern yang juga membutuhkan energi listrik sebagai sumber daya utama. Sementara itu, cadangan sumber daya listrik berupa tambang batubara dan minyak bumi sudah semakin menipis. Oleh sebab itu semakin banyak orang mulai mencoba menemukan energi alternatif sumber daya listrik yang tidak habis pakai dan dapat diproduksi secara terus menerus dalam waktu yang singkat.  Tenaga cahaya (photo electric) merupakan salah satu jenis sumber terbaru yang akan digunakan di masa mendatang. Fotolistrik ditemukan oleh Ilmuwan Fisika Eisntein, dengan menggunakan  2 plat yang dimasukkan ke dalam ruang vakum dan dialiri arus listrik, ( kedua plat diletakkan di ruang hampa agar energi tidak hilang akibat tumbukkan terhadap molekul-molekul udara). Ketika cahaya dipancarkan pada plat negatifnya, maka terlihat adanya elektron yang terlepas menuju plat positif elektron tersebut. Peristiwa itu disebut fotoelektron,  namun ketika cahaya dipancarkan pada plat positif, pancaran elektron tidak ditemukan.[3]
Pada saat cahaya yang dipancarkan diganti dengan cahaya warna merah, kuning, atau ungu, maka energi yang dihasilkan berubah-ubah, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan panjang gelombang dan frekuensi cahaya sebagaimana pada persamaan,
E = h …………………….(1)

dimana E adalah energi yang dihasilkan dan h adalah konstanta Planck.[2]
Photoelectric yang sering digunakan adalah photoelectrik menggunakan sel surya. Penggunaan sel surya sebagai penghasil energi listrik disebut Photovoltaic. Sel surya atau solar sel terbuat dari bahan semikonduktor  yang dilapisi bahan kimia khusus. Semikonduktor memiliki celah pita yang besar sehingga dapat memberikan tegangan yang tinggi. Suatu semikonduktor terdiri dari tipe n dan tipe p. [1]                                                                               
Ketika sinar matahari menyinari sel maka electron-elektron akan terlepaskan dan mengalir ke seluruh lapisan lapisan kimia yang ada di permukaan sel sehingga menghasilkan arus listrik yang  kecil yang dihimpun dalam konduktor logam. Apabila banyak sel surya maka akan menghasilakan arus listrik yang besar. Semakin banyak sel surya maka semakin besar energi yang dihasilkan. Begitu juga ketika cahaya yang dipancarkan lebih terang, maka energi listrik yang dihasilkan pun semakin besar.[4]
Pelaksanaan Praktikum Photovoltaic ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell. Para praktikan diharapkan juga mampu menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell. Sehingga para praktikan dapat menerapkan hasil pengamatan dan perhitungan pada praktikum ini sebagai dasar dalam meningkatkan pengetahuan mengenai photovoltaic yang dapat dijadikan salah satu alternatif sumber daya listrik yang dapat menjawab permasalahan global seperti sekarang ini.


II.     METODE


Praktikum Photovoltaic dilakukan sebagaimana pada flow chart di bawah ini,



 

























Pada praktikum Photovoltaic ini terdapat dua jenis praktikum yaitu Praktikum Pengukuran Arus dan Praktikum Pengukuran Tegangan. Pada praktikum ini juga akan dilakukan 3 jenis variasi yakni variasi nilai V input pada power supply, variasi luas solar cell dan variasi filter warna yang digunakan.



 











Gambar 1. Rangkain Praktikum Pengukuran Arus










 












Gambar 2. Rangkaian Praktikum Pengukuran Tegangan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain Solar Cell berukuran 2,5 cm x 5,15 cm dan 5,15 cm x 5,15 cm. Selain itu digunakan juga Circuit Diagram, Lighting Module, Base Unit, Filter Warna (merah, kuning, dan biru), Multimeter, Power Supply, Test Lead Black and Red.
Pada Praktikum Pengukuran Arus, para praktikan akan mengukur nilai arus listrik yang dapat dihasilkan oleh solar cell dengan menempatkan solar cell yang disusun seri dengan multimeter sehingga akan dihasilkan rangkaian seperti pada gambar 1.
                Sementara itu, Pada Praktikum Pengukuran Tegangan, para praktikan akan mengukur nilai tegangan listrik yang dihasilkan oleh solar cell dengan menempatkan solar cell yang disusun paralel dengan multimeter sehingga akan dihasilkan rangkaian seperti pada gambar 2.
Setelah diperoleh nilai arus dan tegangan output yang mengalir pada sel photovoltaic, langkah selanjutnya adalah menghitung daya output dengan menggunakan rumus,

P = IV.....................................................(2)

Setelah diperoleh daya maka dapat dibandingkan pengaruh lebar solar sel, intensitas cahaya, dan panjang gelobang terhadap daya output solar sel.

III.     HASIL DAN PEMBAHASAN


Praktikum Photovoltaic ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell serta mampu menjelaskan fenomena photovoltaic pada solar cell.
Pada praktikum ini terdapat 2 jenis praktikum berbeda, yaitu Praktikum Pengukuran Arus dan Praktikum Pengukuran Tegangan. Pada praktikum ini juga akan dilakukan 3 jenis variasi yakni variasi nilai V input pada power supply, variasi luas solar cell dan variasi filter warna yang digunakan.


Tabel 1. Data Hasil Pengamatan I output pada Solar Cell 1 (5,15 cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
Filter Warna
I <output>
10-2 (Ampere)
V <output> (volt)
1.6
Merah
1,55
0.50
1,50
0.40
1,53
0.40
1,45
0.40
1,50
0.40
Kuning
1,15
0.40
1,15
0.40
1,20
0.40
1,18
0.40
1,23
0.40
Biru
1,05
0.40
1,05
0.40
1,05
0.40
1,05
0.40
1,10
0.40
2
Merah
2,45
0.45
2,45
0.45
2,45
0.45
2,45
0.45
2,45
0.45
Kuning
1,90
0.40
1,95
0.40
1,95
0.40
1,95
0.40
1,95
0.40
Biru
1,70
0.40
1,70
0.40
1,70
0.40
0.017
0.40
0.017
0.40
2.5
Merah
0.0405
0.50
0.0405
0.50
0.04
0.50
0.0405
0.50
0.0405
0.50
Kuning
0.035
0.50
0.035
0.50
0.035
0.50
0.035
0.50
0.035
0.50
Biru
0.03
0.50
0.03
0.50
0.03
0.50
0.03
0.50
0.03
0.50

                Berdasarkan dengan hasil pengamatan nilai arus listrik yang melalui rangkaian pada tabel 1 diatas, kita dapat menganalisis pengaruh variasi Vin dan variasi filter warna terhadap hasil pengukuran I output. Pada tinjauan variasi filter warna, dapat disimpulkan bahwa warna merah menghasilkan nilai I output terbesar dibandingkan dengan nilai I output yang dihasilkan oleh filter warna kuning dan biru untuk semua variasi tegangan input. Sementara itu seperti yang telah diketahui bahwa merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang daripada panjang gelombang yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Hal itu menunjukkan bahwa nilai panjang gelombang suatu warna dapat mempengaruhi nilai I output yang dihasilkan pada peristiwa photovoltaic. Semakin panjang nilai lamda (λ) suatu spektrum warna, maka nilai I outputnya juga akan semakin besar.
                Selanjutnya, kita akan menganalisis pengaruh variasi Vin pada nilai I output yang dihasilkan untuk setiap filter warna yang digunakan. Berdasarkan dengan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa Vin 2,5 volt menghasilkan nilai I output yang relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai I output yang dihasilkan oleh Vin 1,6 volt dan 2 volt untuk semua jenis filter warna. Sementara itu diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan input yang diberikan oleh sumber tegangan terhadap lampu, maka intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar. Hal itu menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan maka lampu juga akan bersinar lebih terang. Sehingga berdasarkan dengan data pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan pada rangkaian, maka nilai intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar, dan semakin besar nilai intensitas radiasi lampu, maka nilai I out yang dihasilkan pada rangkaian juga akan semakin besar sehingga akan mempengaruhi nilai daya output yang akan dihasilkan.
                Sementara itu, berdasarkan dengan data hasil pengamatan nilai tegangan listrik pada rangkaian Solar Cell 1 seperti pada tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai V output yang dihasilkan relatif konstan untuk semua variasi Vin dan filter warna yang digunakan, yaitu hanya berkisaran diantara 4 volt hingga 5 volt.
                Setelah menganalisis data hasil pengamatan I output dan V output pada solar cell 1 yang memilki luas permukaan 5,15 cm x 5,15 cm, selanjutnya akan dilakukan analisis data hasil pengamatan I output pada solar cell 2 seperti pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan pada Solar Cell 2 (2,5 cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
Filter Warna
I <output>
10-2 (Ampere)
V <output> (volt)
1.6
Merah
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
Kuning
0,75
0,45
0,75
0,45
0,75
0,45
0,75
0,45
0,75
0,45
Biru
5,00
0,45
5,00
0,45
5,00
0,45
5,00
0,45
5,00
0,45
2
Merah
1,50
0,45
1,50
0,45
1,50
0,45
1,50
0,45
1,50
0,45
Kuning
1,30
0,45
1,30
0,45
1,30
0,45
1,40
0,45
1,30
0,45
Biru
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
1,00
0,45
2.5
Merah
3,00
0,45
3,00
0,45
3,00
0,45
3,00
0,45
3,00
0,45
Kuning
2,40
0,45
2,40
0,45
2,30
0,45
2,40
0,45
2,40
0,45
Biru
2,00
0,45
2,00
0,45
2,00
0,45
2,00
0,45
2,00
0,45

Seperti pada analisis data hasil pengamatan I output Solar Cell 1, data hasil pengamatan I output pada Solar Cell 2 juga menunjukkan gejala dan kesimpulan yang sama yaitu pada tabel 2 ini kita dapat menganalisis pengaruh variasi Vin dan variasi filter warna terhadap hasil pengukuran I output. Pada tinjauan variasi filter warna, dapat disimpulkan bahwa warna merah menghasilkan nilai I output terbesar dibandingkan dengan nilai I output yang dihasilkan oleh filter warna kuning dan biru untuk semua variasi tegangan input. Sementara itu seperti yang telah diketahui bahwa merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang daripada panjang gelombang yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Hal itu menunjukkan bahwa nilai panjang gelombang suatu warna dapat mempengaruhi nilai I output yang dihasilkan pada peristiwa photovoltaic. Semakin panjang nilai lamda (λ) suatu spektrum warna, maka nilai I outputnya juga akan semakin besar.
            Selanjutnya, kita akan menganalisis pengaruh variasi Vin pada nilai I output yang dihasilkan untuk setiap filter warna yang digunakan. Berdasarkan dengan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa Vin 2,5 volt menghasilkan nilai I output yang relatif lebih besar dibandingkan dengan nilai I output yang dihasilkan oleh Vin 1,6 volt dan 2 volt untuk semua jenis filter warna. Sementara itu diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan input yang diberikan oleh sumber tegangan terhadap lampu, maka intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar. Hal itu menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan maka lampu juga akan bersinar lebih terang. Sehingga berdasarkan dengan data pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan pada rangkaian, maka nilai intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar, dan semakin besar nilai intensitas radiasi lampu, maka nilai I out yang dihasilkan pada rangkaian juga akan semakin besar sehingga akan mempengaruhi nilai daya output yang akan dihasilkan.
            Sementara itu, jika kita menganilisis pengaruh variasi luas permukaan Solar Cell yang digunakan (yaitu solar cell 1 dengan luas permukaan 5,15 cm x 5,15 cm dan solar cell 2 dengan luas permukaan 2,5 cm x 5,15 cm) pada tabel 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa solar cell 1 menghasilkan I output yang jauh lebih besar daripada I output yang dihasilkan oleh solar cell 2. Sementara itu, diketahui bahwa solar cell 1 memiliki luas permukaan lebih besar daripada luas permukaan yang miliki solar cell 2. Hal itu menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan suatu solar cell, maka nilai I output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal itu dikarenakan ketika sebuah solar cell memiliki luas permukaan yang besar maka energi foton yang dapat masuk dan diterima oleh solar cell juga akan semakin banyak sehingga nilai arus listrik yang melewati rangkaian juga akan semakin besar. Dan sebaliknya.
                                Begitu pula dengan data hasil pengamatan V output pada Solar Cell 2 juga menunjukkan gejala dan kesimpulan yang sama yaitu pada tabel 4 diatas, nilai V out pada rangkaian menghasilkan nilai yang relatif konstan yaitu 4,50 volt untuk semua variasi Vin dan variasi filter warna yang digunakan.
                                Setelah melakukan pengukuran terhadap nilai arus dan tegangan listrik yang melalui rangkaian, selanjutnya kita akan menentukan nilai daya output yang dihasilkan oleh solar cell, baik solar cell 1 maupun solar cell 2 seperti pada tabel 5 dan tabel 6 berikut ini.

Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Daya Output pada Solar Cell 1 (5,15 cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
Filter Warna
P x 10-3 (watt)
P x 10-3
<rata-rata> (watt)
1.6
Merah
7,75
6,33
6,00
6,10
5,80
6,00
Kuning
4,60
4,72
4,60
4,80
4,70
4,90
Biru
4,20
4,24
4,20
4,20
4,20
4,40
2
Merah
11,1
11,1
11,1
11,1
11,1
11,1
Kuning
7,60
7,76
7,80
7,80
7,80
7,80
Biru
6,80
6,80
6,80
6,80
6,80
6,80
2.5
Merah
20,3
20,2
20,3
20.0
20,3
20,3
Kuning
17,5
17,5
17,5
17,5
17,5
17,5
Biru
15,0
15,0
15,0
15,0
15,0
15,0

                                Berdasarkan tabel data hasil perhitungan daya output pada solar cell 1 diatas, dapat diketahui bahwa penggunakan filter warna merah menghasilkan daya output yang lebih besar dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan dengan menggunakan filter warna kuning dan biru. Data hasil perhitungan tersebut berlaku untuk semua variasi Vin. Padahal berdasarkan dengan teori energi foton bahwa nilai energi foton sebanding dengan nilai frekuensinya dan berbanding terbalik dengan nilai panjang gelombang cahaya yang melewatinya. Sementara itu, seperti yang telah kita ketahui bahwa warna merah memiliki nilai panjang gelombang yang terbesar dibandingkan dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Jadi filter warna merah seharusnya menghasilkan energi foton yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan energi foton yang diberikan filter warna kuning dan biru terhadap lapisan solar cell. Sehingga, filter warna merah seharusnya menghasilkan daya output yang paling kecil dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan oleh filter warna kuning. Akan tetapi berdasarkan dengan data hasil perhitungan pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa hasil praktikum photovoltaic ini justru berbanding terbalik dengan teori energi foton yang dikemukakan oleh seorang ilmuan bernama Max Planck. Kejadian aneh ini menunjukkan bahwa pada peristiwa photovoltaic terdapat suatu faktor eksternal yang sering disebut Fill Factor yang dapat mempengaruhi nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell yang menyebabkan terjadi perbedaan yang sangat mencolok antara nilai P input yang seharusnya diterima oleh lapisan solar cell akibat adanya energi foton yang mengenainya dan nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell tersebut. Perbandingan antara nilai P input dan P output pada solar cell itu sering disebut sebagai efisiensi solar cell. Yaitu nilai keefektifan suatu solar cell dalam mengubah nilai P input yang diterima oleh solar cell dengan P output yang dihasilkan oleh solar cell tersebut.
                                Sementara itu, pada solar cell 2 yang memiliki luas permukaan lebih kecil dibandingkan dengan luas permukaan solar cell yang dimiliki oleh solar cell 1 yaitu sebesar 2,5 cm x 5,15 cm, didapatkan data hasil perhitungan daya output yang dihasilkan seperti pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Daya Output pada Solar Cell 2 (2,5 cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
Filter Warna
P x 10-3 (watt)
P x 10-3
(rata-rata) (watt)
1.6
Merah
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
Kuning
3,38
3,38
3,38
3,38
3,38
3,38
Biru
2,25
2,25
2,25
2,25
2,25
2,25
2
Merah
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
6,75
Kuning
5,85
5,85
5,85
5,85
6,30
5,85
Biru
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
4,50
2.5
Merah
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
Kuning
10,8
10,7
10,8
10,4
10,8
10,8
Biru
9,00
9,00
9,00
9,00
9,00
9,00

                                Seperti pada data hasil perhitungan nilai daya output pada solar cell 1, data hasil perhitungan daya output pada solar cell 2 ini juga menunjukkan hasil yang sama, yaitu terdapat suatu penyimpangan yang didapatkan dari data hasil praktikum photovoltaic dengan teori energi foton yang dikemukakan oleh Max Planck. Pada data hasil praktikum photovoltaic ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan filter merah pada solar cell menghasilkan daya output terbesar untuk semua variasi Vin dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan dengan menggunakan filter warna kuning dan biru. Sementara itu pada teori energi foton sebelumnya, menerangkan bahwa energi foton yang dipancarkan oleh suatu gelombang cahaya berbanding lurus dengan frekuensi yang dimiliki oleh warna cahaya dan berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Dan warna merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang dibandingkan dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Jadi seharusnya energi foton yang dimiliki oleh warna merah adalah energi foton yang paling kecil dibandingkan oleh energi foton yang dihasilkan oleh warna kuning dan merah. Sehingga warna merah memberikan daya input solar cell yang paling kecil dibandingkan dengan daya input yang diberikan oleh warna kuning dan biru. Akan tetapi daya output yang dihasilkan oleh solar cell justru menunjukkan hasil yang sebaliknya. Yaitu daya output yang diahsilkan oleh penggunkaan filter warna merah justru menjadi daya output terbesar untuk semua nilai Vin yang dibarikan dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru. Hal itu dikarenakan adanya Fill Factor yang mempengaruhi nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell sehingga ada perbedaan mencolok antara nilai P input yang diterima oleh solar cell dengan P output yang dihasilkannya. Adapun perbandingan antara nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell dengan P inputnya sering disebut sebagai efisiensi solar cell. Efisiensi solar cell adalah nilai fungsi solar cell untuk mengubah seluruh daya input yang diterimanya menjadi daya output yang akan dihasilkan pada rangkaian.
                                Berikut ini akan dipaparkan sebuah grafik yang dapat menunjukkan hubungan Vinput yang diberikan oleh sumber tegangan terhadap P output yang dihasilkan oleh solar cell untuk semua variasi filter warna yang digunakan.

Grafik 1. Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 1

                                Pada grafik 1 (Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 1) diatas diketahui bahwa dengan memberikan variasi Vinput yang sama yaitu 1,6 volt, 2 volt, dan 2,5 volt, ternyata penggunaan filter warna merah dapat menghasilkan P output yang lebih tinggi dibandingkan dengan P output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa, berdasarkan teori energi foton Max Planck diketahui bahwa penggunaan filter warna merah menghasilkan daya input yang paling kecil dibandingkan dengan daya input yang diberikan oleh penggunakan filter warna kuning dan biru. Sehingga daya output yang dihasilkan oleh solar cell seharusnya sebanding dengan daya input yang diterimanya yaitu penggunaan filter warna merah menghasilkan daya output yang palung kecil pula. Akan tetapi, berdasarkan data daya output yang didapatkan dari hasil pengamatan dan perhitungan pada praktikum photovoltaic ini justru menghasilkan data yang sebaliknya. Yaitu penggunaan filter warna merah menghasilkan daya output yang relatif lebih besar dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru untuk semua variasi Vin.
                                Begitu pula dengan grafik hubungan Vin dan Pout pada solar cell 2 seperti pada grafik 2 dibawah ini. Berdasarkan grafik 2 tersebut dapat kita amati bahwa penggunaan filter warna merah menghasilkan daya output yang relatif lebih besar dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru untuk semua variasi Vin yang diberikan. Padahal warna merah memiliki panjang gelombang dan energi foton yang paling kecil dibandingkan dengan nilai panjang gelombang dan energi foton yang dimiliki oleh warna kuning dan biru.

Grafik 2. Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 2

IV.     KESIMPULAN

Pada praktikum Photovoltaic ini dilakukan dua jenis praktikum, yaitu Praktikum Pengukuran Arus Listrik dan Praktikum Pengukuran Tegangan Listrik. Pada kedua praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa photovoltaic yang dapat diamati pada solar cell, nilai intensitas radiasi, panjang gelombang cahaya dan lebar solar cell yang digunakan sangat mempengaruhi daya output yang dihasilkan. Yaitu semakin besar nilai intensitas radiasi yang diterima oleh solar cell, maka nilai daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Begitu pula dengan pengaruh panjang gelombang dan lebar solar cell terhadap daya output solar cell. Semakin besar nilai panjang gelombang yang dimiliki oleh suatu gelombang cahaya, maka nilai daya output yang dihasilkan pada solar cell juga akan semakin besar. Dan semakin lebar permukaan solar cell yang digunakan maka daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Fenomena aneh justru terjadi pada peristiwa photovoltaic ini. Yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori energi foton yang dikemukakan oleh Max Planck dengan data hasil praktikum photovoltaic ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten laboratorium Fisika Modern yang telah membimbing dalam melakukan praktikum, dan teman-teman yang telah membantu dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
[1]     Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta
[2]     Diah, Septia. 2002. Jurnal Ilmiah Praktikum Radiasi_4
[3]     Fisika FMIPA, Dosen. 2011. Fisika II (Listrik, Magnet, Gelombang, Optika, Fisika Modern). ITS press, Surabaya.
[4]     Halliday, Resnick. 1986. Fisika Modern (Terjemahan Pantur Silaban). PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
[5]     Halliday, Resnick. 1977. Fisika Jilid 2 Edisi 3 (Terjemahan Pantur Silaban). Penerbit Erlangga, Jakarta.































LAMPIRAN


Tabel 7. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1,6 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0,0155
0,01505
0,00045
2,025 x 10-7
5,5 x 10-7
0,015
0,01505
-5 x 10-5
2,5 x 10-9
5,5 x 10-7
0,0152
0,01505
0,0002
4 x 10-8
5,5 x 10-7
0,0145
0,01505
-0,00055
3,025 x 10-7
5,5 x 10-7
0,015
0,01505
-5 x 10-5
2,5 x 10-9
5,5 x 10-7

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0,000165831

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1,6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.0155 ± 0.000165831
0.015 ± 0.000165831
0.01525 ± 0.000165831
0.0145 ± 0.000165831
0.015 ± 0.000165831


Tabel 8. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.5
0.42
0.08
0.0064
0.008
0.4
0.42
-0.02
0.0004
0.008
0.4
0.42
-0.02
0.0004
0.008
0.4
0.42
-0.02
0.0004
0.008
0.4
0.42
-0.02
0.0004
0.008

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.02

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.5 ± 0.02
0.4 ± 0.02
0.4 ± 0.02
0.4 ± 0.02
0.4 ± 0.02

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0.000308953

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : (0.00633 ± 0.000308953) Watt

Tabel 9. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.0115
0.0118
-0.0003
9 x 10-8
4.25 x 10-7
0.0115
0.0118
-0.0003
9 x 10-8
4.25 x 10-7
0.012
0.0118
0.0002
4 x 10-8
4.25 x 10-7
0.01175
0.0118
-5 x 10-5
2.5 x 10-9
4.25 x 10-7
0.01225
0.0118
0.00045
2.025 x 10-7
4.25 x 10-7

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.000145774

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.0115 ± 0.000145774
0.0115 ± 0.000145774
0.012 ± 0.000145774
0.01175 ± 0.000145774
0.01225 ± 0.000145774

Tabel 10. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 5.83095 x 10-5

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
(0.00472 ± 5.83095 x 10-5) Watt

Tabel 11. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.0105
0.0106
-0.0001
10-8
2 x 10-7
0.0105
0.0106
-0.0001
10-8
2 x 10-7
0.0105
0.0106
-0.0001
10-8
2 x 10-7
0.0105
0.0106
-0.0001
10-8
2 x 10-7
0.011
0.0106
0.0004
1.6 x 10-7
2 x 10-7

Ralat Mutlak
Δ =

Δ =

Δ = 0.0001

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.0105 ± 0.0001
0.0105 ± 0.0001
0.0105 ± 0.0001
0.0105 ± 0.0001
0.011 ± 0.0001

Tabel 12. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00004

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
(0.00424 ± 0.00004) Watt

Tabel 13. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.0245
0.0245
0
0
0
0.0245
0.0245
0
0
0
0.0245
0.0245
0
0
0
0.0245
0.0245
0
0
0
0.0245
0.0245
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =
Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.0245
0.0245
0.0245
0.0245
0.0245

Tabel 14. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP           = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : 0.011025 Watt

Tabel 15. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.019
0.0194
-0.0004
1.6 x 10-7
0.0000002
0.0195
0.0194
0.0001
10-8
0.0000002
0.0195
0.0194
0.0001
10-8
0.0000002
0.0195
0.0194
0.0001
10-8
0.0000002
0.0195
0.0194
0.0001
10-8
0.0000002

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.0001

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.019 ± 0.0001
0.0195 ± 0.0001
0.0195 ± 0.0001
0.0195 ± 0.0001
0.0195 ± 0.0001

Tabel 16. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00004

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
(0.00776 ± 0.00004) Watt

Tabel 17. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.017
0.017
0
0
0
0.017
0.017
0
0
0
0.017
0.017
0
0
0
0.017
0.017
0
0
0
0.017
0.017
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.017
0.017
0.017
0.017
0.017

Tabel 18. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0
0.4
0.4
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.4
0.4
0.4
0.4
0.4

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
0.0068 Watt

Tabel 19. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.0405
0.0404
0.0001
10-8
0.0000002
0.0405
0.0404
0.0001
10-8
0.0000002
0.04
0.0404
-0.0004
1.6 x 10-7
0.0000002
0.0405
0.0404
0.0001
10-8
0.0000002
0.0405
0.0404
0.0001
10-8
0.0000002

Ralat Mutlak

Δ =
Δ =

Δ = 0.0001

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.0405 ± 0.0001
0.0405 ± 0.0001
0.04 ± 0.0001
0.0405 ± 0.0001
0.0405 ± 0.0001

Tabel 20. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0.00005

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : (0.0202 ± 0.00005) Watt

Tabel 21. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.035
0.035
0
0
0
0.035
0.035
0
0
0
0.035
0.035
0
0
0
0.035
0.035
0
0
0
0.035
0.035
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0
Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035

Tabel 22. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
0.0175 Watt

Tabel 23. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.03
0.03
0.03
0.03
0.03

Tabel 24. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0
0.5
0.5
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.5
0.5
0.5
0.5
0.5

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP           = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
0.5 Watt

Tabel 25. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01

Tabel 26. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0.08
0.0064
0.008
0.45
0.45
-0.02
0.0004
0.008
0.45
0.45
-0.02
0.0004
0.008
0.45
0.45
-0.02
0.0004
0.008
0.45
0.45
-0.02
0.0004
0.008

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.02

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : 0.0045 Watt

Tabel 27. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.0075
0.0075
0
0
0
0.0075
0.0075
0
0
0
0.0075
0.0075
0
0
0
0.0075
0.0075
0
0
0
0.0075
0.0075
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar

I output (Ampere)
0.0075
0.0075
0.0075
0.0075
0.0075

Tabel 28. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =
Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
0.003375 Watt

Tabel 29. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.005
0.005
0
0
0
0.005
0.005
0
0
0
0.005
0.005
0
0
0
0.005
0.005
0
0
0
0.005
0.005
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.005
0.005
0.005
0.005
0.005

Tabel 30. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
0.00225 Watt

Tabel 31. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.015
0.015
0
0
0
0.015
0.015
0
0
0
0.015
0.015
0
0
0
0.015
0.015
0
0
0
0.015
0.015
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =
Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.015
0.015
0.015
0.015
0.015

Tabel 32. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : 0.00675 Watt

Tabel 33. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.013
0.0132
-0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.013
0.0132
-0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.013
0.0132
-0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.014
0.0132
0.0008
6.4 x 10-7
8 x 10-7
0.013
0.0132
-0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.0002

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.013 ± 0.0002
0.013 ± 0.0002
0.013 ± 0.0002
0.014 ± 0.0002
0.013 ± 0.0002


Tabel 34. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00009

Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I              =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
(0.00594 ± 0.00009) Watt

Tabel 35. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0
0.01
0.01
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.01
0.01
0.01
0.01
0.01

Tabel 36. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0


Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
0.0045 Watt


Tabel 37. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0
0.03
0.03
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =
Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.03
0.03
0.03
0.03
0.03

Tabel 38. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =
Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar :

V output (volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar :  0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2
(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah adalah sebesar : 0.0135 Watt

Tabel 39. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.024
0.0238
0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.024
0.0238
0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.023
0.0238
-0.0008
6.4 x 10-7
8 x 10-7
0.024
0.0238
0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7
0.024
0.0238
0.0002
4 x 10-8
8 x 10-7

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0.0002

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.024 ± 0.0002
0.024 ± 0.0002
0.023 ± 0.0002
0.024 ± 0.0002
0.024 ± 0.0002

Tabel 40. Ralat V output  pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai Tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.09
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning adalah sebesar :
(0.01071 ± 0.09) Watt

Tabel 41. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
I
I'
I-I'
(I-I')2
∑(I-I')2
0.02
0.02
0
0
0
0.02
0.02
0
0
0
0.02
0.02
0
0
0
0.02
0.02
0
0
0
0.02
0.02
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai arus output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

I output (Ampere)
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02

Tabel 42. Ralat V output  pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
V
V'
V-V'
(V-V')2
∑(V-V')2
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0
0.45
0.45
0
0
0

Ralat Mutlak

Δ =

Δ =

Δ = 0

Maka nilai tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :

V output (Volt)
0.45
0.45
0.45
0.45
0.45

Jika diketahui nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan dari hasil penurunan rumus seperti :

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = (dV)2 +  (dI)2

(dP)2 = I2 (dV)2 + V2 (dI)2

Dengan :
dP    = Deviasi (Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I       =  Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV    =  Deviasi Tegangan Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V      =  Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI     =  Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout

Sehingga nilai P output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru adalah sebesar :
0.009 Watt



Tidak ada komentar:

Posting Komentar