PHOTOVOLTAIC
|
Philin Yolanda Dwi Sagita, Budiana,
Biaunik Niski Kumala, Ali Yunus Rohedi
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: phie_sics@yahoo.com |
Abstrak— Praktikum Photovoltaic yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar
solar cell dan panjang gelombang cahaya terhadap daya output solar cell telah
dilakukan. Para praktikan diharapkan juga mampu menjelaskan fenomena
photovoltaic pada solar cell. Adapun alat dan bahan yang digunakan pada
praktikum ini antara lain Solar Cell berukuran 2,5 cm x 5,15 cm dan 5,15 cm x 5,15
cm. Selain itu digunakan juga Circuit Diagram, Lighting Module, Base Unit,
Filter Warna (merah, kuning, dan biru), Multimeter, Power Supply, Test Lead
Black and Red. Pada praktikum Photovoltaic ini
dilakukan dua jenis praktikum, yaitu Praktikum Pengukuran Arus Listrik dan
Praktikum Pengukuran Tegangan Listrik. Pada kedua praktikum tersebut dapat
disimpulkan bahwa pada peristiwa photovoltaic yang dapat diamati pada solar
cell, nilai intensitas radiasi, panjang gelombang cahaya dan lebar solar cell
yang digunakan sangat mempengaruhi daya output yang dihasilkan. Yaitu semakin
besar nilai intensitas radiasi yang diterima oleh solar cell, maka nilai daya
output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Begitu pula dengan pengaruh
panjang gelombang dan lebar solar cell terhadap daya output solar cell. Semakin
besar nilai panjang gelombang yang dimiliki oleh suatu gelombang cahaya, maka
nilai daya output yang dihasilkan pada solar cell juga akan semakin besar. Dan
semakin lebar permukaan solar cell yang digunakan maka daya output yang
dihasilkan juga akan semakin besar. Fenomena aneh justru terjadi pada peristiwa
photovoltaic ini. Yaitu adanya ketidaksesuaian antara teori energi foton yang
dikemukakan oleh Max Planck dengan data hasil praktikum photovoltaic ini.
Kata Kunci—Photovoltaic,Intensitas Cahaya,Solar Cell.
I. PENDAHULUAN
A
|
1.1
Latar
Belakang
khir – akhir ini, kebutuhan tenaga listrik semakin
meningkat seiring dengan semakin banyaknya pengguna listrik dan semakin canggihnya peralatan
elektronik modern yang juga membutuhkan energi listrik sebagai sumber daya
utama. Sementara itu, cadangan
sumber daya listrik berupa tambang batubara dan minyak bumi sudah semakin
menipis. Oleh sebab itu semakin banyak orang mulai mencoba menemukan energi alternatif sumber daya listrik yang tidak habis pakai dan
dapat diproduksi secara terus menerus dalam waktu yang singkat. Tenaga cahaya (photo electric) merupakan salah satu jenis sumber terbaru yang
akan digunakan di masa mendatang. Fotolistrik
ditemukan oleh Ilmuwan Fisika
Eisntein, dengan menggunakan 2 plat yang
dimasukkan ke dalam ruang vakum dan dialiri arus listrik, ( kedua plat
diletakkan di ruang hampa agar energi tidak hilang akibat tumbukkan terhadap
molekul-molekul udara). Ketika cahaya dipancarkan pada plat negatifnya, maka
terlihat adanya elektron yang terlepas menuju plat positif elektron tersebut. Peristiwa itu disebut fotoelektron,
namun ketika cahaya dipancarkan pada plat positif, pancaran elektron tidak ditemukan.[3]
Pada saat cahaya yang
dipancarkan diganti dengan cahaya warna merah, kuning, atau ungu, maka energi
yang dihasilkan berubah-ubah, hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan panjang
gelombang dan frekuensi cahaya sebagaimana pada persamaan,
E = h …………………….(1)
dimana E adalah energi yang dihasilkan dan h adalah
konstanta Planck.[2]
Photoelectric yang sering
digunakan adalah photoelectrik menggunakan sel surya. Penggunaan sel surya sebagai
penghasil energi listrik disebut Photovoltaic. Sel surya atau solar sel terbuat dari bahan semikonduktor yang dilapisi bahan kimia khusus. Semikonduktor memiliki celah pita yang besar sehingga dapat memberikan tegangan yang tinggi. Suatu
semikonduktor terdiri dari tipe n dan tipe p. [1]
Ketika sinar matahari menyinari sel maka
electron-elektron akan terlepaskan dan mengalir ke
seluruh lapisan lapisan kimia yang ada di permukaan sel sehingga menghasilkan
arus listrik yang kecil yang dihimpun dalam konduktor
logam. Apabila banyak sel surya maka akan menghasilakan arus listrik yang besar. Semakin banyak sel surya maka semakin besar
energi yang dihasilkan. Begitu juga ketika cahaya yang dipancarkan lebih
terang, maka energi listrik yang
dihasilkan pun semakin besar.[4]
Pelaksanaan
Praktikum Photovoltaic ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas
cahaya lampu, lebar solar cell dan panjang gelombang cahaya terhadap daya
output solar cell. Para praktikan diharapkan juga mampu menjelaskan fenomena
photovoltaic pada solar cell. Sehingga para praktikan dapat menerapkan hasil
pengamatan dan perhitungan pada praktikum ini sebagai dasar dalam meningkatkan
pengetahuan mengenai photovoltaic yang dapat dijadikan salah satu alternatif
sumber daya listrik yang dapat menjawab permasalahan global seperti sekarang
ini.
II. METODE
Praktikum Photovoltaic
dilakukan sebagaimana pada flow chart di bawah ini,
Pada praktikum
Photovoltaic ini terdapat dua jenis praktikum yaitu Praktikum Pengukuran Arus
dan Praktikum Pengukuran Tegangan. Pada praktikum ini juga akan dilakukan 3
jenis variasi yakni variasi nilai V input pada power supply, variasi luas solar
cell dan variasi filter warna yang digunakan.
Gambar 1. Rangkain Praktikum Pengukuran
Arus
Gambar 2. Rangkaian Praktikum
Pengukuran Tegangan
Adapun alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain Solar Cell berukuran
2,5 cm x 5,15 cm dan 5,15 cm x 5,15 cm. Selain itu digunakan juga Circuit
Diagram, Lighting Module, Base Unit, Filter Warna (merah, kuning, dan biru),
Multimeter, Power Supply, Test Lead Black and Red.
Pada Praktikum
Pengukuran Arus, para praktikan akan mengukur nilai arus listrik yang dapat
dihasilkan oleh solar cell dengan menempatkan solar cell yang disusun seri
dengan multimeter sehingga akan dihasilkan rangkaian seperti pada gambar 1.
Sementara
itu, Pada Praktikum Pengukuran Tegangan, para praktikan akan mengukur nilai
tegangan listrik yang dihasilkan oleh solar cell dengan menempatkan solar cell
yang disusun paralel dengan multimeter sehingga akan dihasilkan rangkaian
seperti pada gambar 2.
Setelah diperoleh nilai arus
dan tegangan output yang
mengalir pada sel photovoltaic, langkah selanjutnya adalah menghitung daya
output dengan menggunakan rumus,
P =
IV.....................................................(2)
Setelah diperoleh daya maka dapat dibandingkan
pengaruh lebar solar sel, intensitas cahaya, dan panjang gelobang terhadap daya
output solar sel.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum Photovoltaic ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh intensitas cahaya lampu, lebar solar cell dan panjang gelombang cahaya
terhadap daya output solar cell serta mampu menjelaskan fenomena photovoltaic
pada solar cell.
Pada praktikum
ini terdapat 2 jenis praktikum berbeda, yaitu Praktikum Pengukuran Arus dan
Praktikum Pengukuran Tegangan. Pada praktikum ini juga akan dilakukan 3 jenis
variasi yakni variasi nilai V input pada power supply, variasi luas solar cell
dan variasi filter warna yang digunakan.
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan I output pada Solar Cell 1 (5,15 cm
x 5,15 cm)
V <input> (volt)
|
Filter Warna
|
I <output>
10-2 (Ampere)
|
V <output> (volt)
|
1.6
|
Merah
|
1,55
|
0.50
|
1,50
|
0.40
|
||
1,53
|
0.40
|
||
1,45
|
0.40
|
||
1,50
|
0.40
|
||
Kuning
|
1,15
|
0.40
|
|
1,15
|
0.40
|
||
1,20
|
0.40
|
||
1,18
|
0.40
|
||
1,23
|
0.40
|
||
Biru
|
1,05
|
0.40
|
|
1,05
|
0.40
|
||
1,05
|
0.40
|
||
1,05
|
0.40
|
||
1,10
|
0.40
|
||
2
|
Merah
|
2,45
|
0.45
|
2,45
|
0.45
|
||
2,45
|
0.45
|
||
2,45
|
0.45
|
||
2,45
|
0.45
|
||
Kuning
|
1,90
|
0.40
|
|
1,95
|
0.40
|
||
1,95
|
0.40
|
||
1,95
|
0.40
|
||
1,95
|
0.40
|
||
Biru
|
1,70
|
0.40
|
|
1,70
|
0.40
|
||
1,70
|
0.40
|
||
0.017
|
0.40
|
||
0.017
|
0.40
|
||
2.5
|
Merah
|
0.0405
|
0.50
|
0.0405
|
0.50
|
||
0.04
|
0.50
|
||
0.0405
|
0.50
|
||
0.0405
|
0.50
|
||
Kuning
|
0.035
|
0.50
|
|
0.035
|
0.50
|
||
0.035
|
0.50
|
||
0.035
|
0.50
|
||
0.035
|
0.50
|
||
Biru
|
0.03
|
0.50
|
|
0.03
|
0.50
|
||
0.03
|
0.50
|
||
0.03
|
0.50
|
||
0.03
|
0.50
|
Berdasarkan
dengan hasil pengamatan nilai arus listrik yang melalui rangkaian pada tabel 1
diatas, kita dapat menganalisis pengaruh variasi Vin dan variasi filter warna
terhadap hasil pengukuran I output. Pada tinjauan variasi filter warna, dapat
disimpulkan bahwa warna merah menghasilkan nilai I output terbesar dibandingkan
dengan nilai I output yang dihasilkan oleh filter warna kuning dan biru untuk
semua variasi tegangan input. Sementara itu seperti yang telah diketahui bahwa
merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang daripada panjang gelombang
yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Hal itu menunjukkan bahwa nilai
panjang gelombang suatu warna dapat mempengaruhi nilai I output yang dihasilkan
pada peristiwa photovoltaic. Semakin panjang nilai lamda (λ) suatu spektrum warna, maka
nilai I outputnya juga akan semakin besar.
Selanjutnya,
kita akan menganalisis pengaruh variasi Vin pada nilai I output yang dihasilkan
untuk setiap filter warna yang digunakan. Berdasarkan dengan tabel 1 diatas
dapat diketahui bahwa Vin 2,5 volt menghasilkan nilai I output yang relatif
lebih besar dibandingkan dengan nilai I output yang dihasilkan oleh Vin 1,6
volt dan 2 volt untuk semua jenis filter warna. Sementara itu diketahui bahwa
semakin besar nilai tegangan input yang diberikan oleh sumber tegangan terhadap
lampu, maka intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar. Hal itu
menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan maka lampu juga akan
bersinar lebih terang. Sehingga berdasarkan dengan data pada tabel 2 diatas
menunjukkan bahwa semakin besar nilai Vin yang diberikan pada rangkaian, maka
nilai intensitas radiasi lampu juga akan semakin besar, dan semakin besar nilai
intensitas radiasi lampu, maka nilai I out yang dihasilkan pada rangkaian juga
akan semakin besar sehingga akan mempengaruhi nilai daya output yang akan
dihasilkan.
Sementara
itu, berdasarkan dengan data hasil pengamatan nilai tegangan listrik pada
rangkaian Solar Cell 1 seperti pada tabel 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa
nilai V output yang dihasilkan relatif konstan untuk semua variasi Vin dan
filter warna yang digunakan, yaitu hanya berkisaran diantara 4 volt hingga 5
volt.
Setelah
menganalisis data hasil pengamatan I output dan V output pada solar cell 1 yang
memilki luas permukaan 5,15 cm x 5,15 cm, selanjutnya akan dilakukan analisis
data hasil pengamatan I output pada solar cell 2 seperti pada tabel 2 berikut
ini.
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan pada Solar Cell 2 (2,5 cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
|
Filter Warna
|
I <output>
10-2 (Ampere)
|
V <output> (volt)
|
1.6
|
Merah
|
1,00
|
0,45
|
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
Kuning
|
0,75
|
0,45
|
|
0,75
|
0,45
|
||
0,75
|
0,45
|
||
0,75
|
0,45
|
||
0,75
|
0,45
|
||
Biru
|
5,00
|
0,45
|
|
5,00
|
0,45
|
||
5,00
|
0,45
|
||
5,00
|
0,45
|
||
5,00
|
0,45
|
||
2
|
Merah
|
1,50
|
0,45
|
1,50
|
0,45
|
||
1,50
|
0,45
|
||
1,50
|
0,45
|
||
1,50
|
0,45
|
||
Kuning
|
1,30
|
0,45
|
|
1,30
|
0,45
|
||
1,30
|
0,45
|
||
1,40
|
0,45
|
||
1,30
|
0,45
|
||
Biru
|
1,00
|
0,45
|
|
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
1,00
|
0,45
|
||
2.5
|
Merah
|
3,00
|
0,45
|
3,00
|
0,45
|
||
3,00
|
0,45
|
||
3,00
|
0,45
|
||
3,00
|
0,45
|
||
Kuning
|
2,40
|
0,45
|
|
2,40
|
0,45
|
||
2,30
|
0,45
|
||
2,40
|
0,45
|
||
2,40
|
0,45
|
||
Biru
|
2,00
|
0,45
|
|
2,00
|
0,45
|
||
2,00
|
0,45
|
||
2,00
|
0,45
|
||
2,00
|
0,45
|
Seperti pada analisis data hasil
pengamatan I output Solar Cell 1, data hasil pengamatan I output pada Solar
Cell 2 juga menunjukkan gejala dan kesimpulan yang sama yaitu pada tabel
2 ini kita dapat menganalisis pengaruh variasi Vin dan variasi filter warna
terhadap hasil pengukuran I output. Pada tinjauan variasi filter warna, dapat
disimpulkan bahwa warna merah menghasilkan nilai I output terbesar dibandingkan
dengan nilai I output yang dihasilkan oleh filter warna kuning dan biru untuk
semua variasi tegangan input. Sementara itu seperti yang telah diketahui bahwa
merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang daripada panjang gelombang
yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Hal itu menunjukkan bahwa nilai
panjang gelombang suatu warna dapat mempengaruhi nilai I output yang dihasilkan
pada peristiwa photovoltaic. Semakin panjang nilai lamda (λ) suatu spektrum warna, maka
nilai I outputnya juga akan semakin besar.
Selanjutnya, kita akan menganalisis
pengaruh variasi Vin pada nilai I output yang dihasilkan untuk setiap filter
warna yang digunakan. Berdasarkan dengan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa
Vin 2,5 volt menghasilkan nilai I output yang relatif lebih besar dibandingkan
dengan nilai I output yang dihasilkan oleh Vin 1,6 volt dan 2 volt untuk semua
jenis filter warna. Sementara itu diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan
input yang diberikan oleh sumber tegangan terhadap lampu, maka intensitas
radiasi lampu juga akan semakin besar. Hal itu menunjukkan bahwa semakin besar
nilai Vin yang diberikan maka lampu juga akan bersinar lebih terang. Sehingga
berdasarkan dengan data pada tabel 2 diatas menunjukkan bahwa semakin besar
nilai Vin yang diberikan pada rangkaian, maka nilai intensitas radiasi lampu
juga akan semakin besar, dan semakin besar nilai intensitas radiasi lampu, maka
nilai I out yang dihasilkan pada rangkaian juga akan semakin besar sehingga
akan mempengaruhi nilai daya output yang akan dihasilkan.
Sementara itu, jika kita
menganilisis pengaruh variasi luas permukaan Solar Cell yang digunakan (yaitu solar
cell 1 dengan luas permukaan 5,15 cm x 5,15 cm dan solar cell 2 dengan luas
permukaan 2,5 cm x 5,15 cm) pada tabel 1 dan 2, dapat disimpulkan bahwa solar
cell 1 menghasilkan I output yang jauh lebih besar daripada I output yang
dihasilkan oleh solar cell 2. Sementara itu, diketahui bahwa solar cell 1
memiliki luas permukaan lebih besar daripada luas permukaan yang miliki solar
cell 2. Hal itu menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan suatu solar
cell, maka nilai I output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Hal itu
dikarenakan ketika sebuah solar cell memiliki luas permukaan yang besar maka
energi foton yang dapat masuk dan diterima oleh solar cell juga akan semakin
banyak sehingga nilai arus listrik yang melewati rangkaian juga akan semakin besar.
Dan sebaliknya.
Begitu
pula dengan data hasil pengamatan
V output pada Solar Cell 2 juga menunjukkan gejala dan kesimpulan yang sama
yaitu pada tabel 4 diatas, nilai V out pada rangkaian menghasilkan nilai
yang relatif konstan yaitu 4,50 volt untuk semua variasi Vin dan variasi filter
warna yang digunakan.
Setelah
melakukan pengukuran terhadap nilai arus dan tegangan listrik yang melalui
rangkaian, selanjutnya kita akan menentukan nilai daya output yang dihasilkan
oleh solar cell, baik solar cell 1 maupun solar cell 2 seperti pada tabel 5 dan
tabel 6 berikut ini.
Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Daya Output pada Solar Cell 1 (5,15
cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
|
Filter Warna
|
P x 10-3 (watt)
|
P x 10-3
<rata-rata> (watt)
|
1.6
|
Merah
|
7,75
|
6,33
|
6,00
|
|||
6,10
|
|||
5,80
|
|||
6,00
|
|||
Kuning
|
4,60
|
4,72
|
|
4,60
|
|||
4,80
|
|||
4,70
|
|||
4,90
|
|||
Biru
|
4,20
|
4,24
|
|
4,20
|
|||
4,20
|
|||
4,20
|
|||
4,40
|
|||
2
|
Merah
|
11,1
|
11,1
|
11,1
|
|||
11,1
|
|||
11,1
|
|||
11,1
|
|||
Kuning
|
7,60
|
7,76
|
|
7,80
|
|||
7,80
|
|||
7,80
|
|||
7,80
|
|||
Biru
|
6,80
|
6,80
|
|
6,80
|
|||
6,80
|
|||
6,80
|
|||
6,80
|
|||
2.5
|
Merah
|
20,3
|
20,2
|
20,3
|
|||
20.0
|
|||
20,3
|
|||
20,3
|
|||
Kuning
|
17,5
|
17,5
|
|
17,5
|
|||
17,5
|
|||
17,5
|
|||
17,5
|
|||
Biru
|
15,0
|
15,0
|
|
15,0
|
|||
15,0
|
|||
15,0
|
|||
15,0
|
Berdasarkan
tabel data hasil perhitungan daya output pada solar cell 1 diatas, dapat
diketahui bahwa penggunakan filter warna merah menghasilkan daya output yang
lebih besar dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan dengan menggunakan
filter warna kuning dan biru. Data hasil perhitungan tersebut berlaku untuk
semua variasi Vin. Padahal berdasarkan dengan teori energi foton bahwa nilai
energi foton sebanding dengan nilai frekuensinya dan berbanding terbalik dengan
nilai panjang gelombang cahaya yang melewatinya. Sementara itu, seperti yang
telah kita ketahui bahwa warna merah memiliki nilai panjang gelombang yang
terbesar dibandingkan dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh warna kuning
dan biru. Jadi filter warna merah seharusnya menghasilkan energi foton yang
jauh lebih kecil dibandingkan dengan energi foton yang diberikan filter warna
kuning dan biru terhadap lapisan solar cell. Sehingga, filter warna merah
seharusnya menghasilkan daya output yang paling kecil dibandingkan dengan daya
output yang dihasilkan oleh filter warna kuning. Akan tetapi berdasarkan dengan
data hasil perhitungan pada tabel 5 diatas, diketahui bahwa hasil praktikum
photovoltaic ini justru berbanding terbalik dengan teori energi foton yang
dikemukakan oleh seorang ilmuan bernama Max Planck. Kejadian aneh ini menunjukkan
bahwa pada peristiwa photovoltaic terdapat suatu faktor eksternal yang sering
disebut Fill Factor yang dapat mempengaruhi nilai P output yang dihasilkan oleh
solar cell yang menyebabkan terjadi perbedaan yang sangat mencolok antara nilai
P input yang seharusnya diterima oleh lapisan solar cell akibat adanya energi
foton yang mengenainya dan nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell
tersebut. Perbandingan antara nilai P input dan P output pada solar cell itu
sering disebut sebagai efisiensi solar cell. Yaitu nilai keefektifan suatu
solar cell dalam mengubah nilai P input yang diterima oleh solar cell dengan P
output yang dihasilkan oleh solar cell tersebut.
Sementara
itu, pada solar cell 2 yang memiliki luas permukaan lebih kecil dibandingkan dengan
luas permukaan solar cell yang dimiliki oleh solar cell 1 yaitu sebesar 2,5 cm
x 5,15 cm, didapatkan data hasil perhitungan daya output yang dihasilkan
seperti pada tabel 6 berikut ini.
Tabel 6. Data Hasil Perhitungan Daya Output pada Solar Cell 2 (2,5
cm x 5,15 cm)
V <input> (volt)
|
Filter Warna
|
P x 10-3 (watt)
|
P x 10-3
(rata-rata) (watt)
|
1.6
|
Merah
|
4,50
|
4,50
|
4,50
|
|||
4,50
|
|||
4,50
|
|||
4,50
|
|||
Kuning
|
3,38
|
3,38
|
|
3,38
|
|||
3,38
|
|||
3,38
|
|||
3,38
|
|||
Biru
|
2,25
|
2,25
|
|
2,25
|
|||
2,25
|
|||
2,25
|
|||
2,25
|
|||
2
|
Merah
|
6,75
|
6,75
|
6,75
|
|||
6,75
|
|||
6,75
|
|||
6,75
|
|||
Kuning
|
5,85
|
5,85
|
|
5,85
|
|||
5,85
|
|||
6,30
|
|||
5,85
|
|||
Biru
|
4,50
|
4,50
|
|
4,50
|
|||
4,50
|
|||
4,50
|
|||
4,50
|
|||
2.5
|
Merah
|
13,5
|
13,5
|
13,5
|
|||
13,5
|
|||
13,5
|
|||
13,5
|
|||
Kuning
|
10,8
|
10,7
|
|
10,8
|
|||
10,4
|
|||
10,8
|
|||
10,8
|
|||
Biru
|
9,00
|
9,00
|
|
9,00
|
|||
9,00
|
|||
9,00
|
|||
9,00
|
Seperti
pada data hasil perhitungan nilai daya output pada solar cell 1, data hasil
perhitungan daya output pada solar cell 2 ini juga menunjukkan hasil yang sama,
yaitu terdapat suatu penyimpangan yang didapatkan dari data hasil praktikum
photovoltaic dengan teori energi foton yang dikemukakan oleh Max Planck. Pada
data hasil praktikum photovoltaic ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
filter merah pada solar cell menghasilkan daya output terbesar untuk semua
variasi Vin dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan dengan menggunakan
filter warna kuning dan biru. Sementara itu pada teori energi foton sebelumnya,
menerangkan bahwa energi foton yang dipancarkan oleh suatu gelombang cahaya
berbanding lurus dengan frekuensi yang dimiliki oleh warna cahaya dan
berbanding terbalik dengan panjang gelombangnya. Dan warna merah memiliki
panjang gelombang yang paling panjang dibandingkan dengan panjang gelombang
yang dimiliki oleh warna kuning dan biru. Jadi seharusnya energi foton yang
dimiliki oleh warna merah adalah energi foton yang paling kecil dibandingkan
oleh energi foton yang dihasilkan oleh warna kuning dan merah. Sehingga warna
merah memberikan daya input solar cell yang paling kecil dibandingkan dengan
daya input yang diberikan oleh warna kuning dan biru. Akan tetapi daya output
yang dihasilkan oleh solar cell justru menunjukkan hasil yang sebaliknya. Yaitu
daya output yang diahsilkan oleh penggunkaan filter warna merah justru menjadi
daya output terbesar untuk semua nilai Vin yang dibarikan dibandingkan dengan
daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru. Hal
itu dikarenakan adanya Fill Factor yang mempengaruhi nilai P output yang
dihasilkan oleh solar cell sehingga ada perbedaan mencolok antara nilai P input
yang diterima oleh solar cell dengan P output yang dihasilkannya. Adapun
perbandingan antara nilai P output yang dihasilkan oleh solar cell dengan P
inputnya sering disebut sebagai efisiensi solar cell. Efisiensi solar cell
adalah nilai fungsi solar cell untuk mengubah seluruh daya input yang
diterimanya menjadi daya output yang akan dihasilkan pada rangkaian.
Berikut
ini akan dipaparkan sebuah grafik yang dapat menunjukkan hubungan Vinput yang
diberikan oleh sumber tegangan terhadap P output yang dihasilkan oleh solar
cell untuk semua variasi filter warna yang digunakan.
Grafik 1. Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 1
Pada
grafik 1 (Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 1) diatas diketahui bahwa dengan
memberikan variasi Vinput yang sama yaitu 1,6 volt, 2 volt, dan 2,5 volt,
ternyata penggunaan filter warna merah dapat menghasilkan P output yang lebih
tinggi dibandingkan dengan P output yang dihasilkan oleh penggunaan filter
warna kuning dan biru. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa,
berdasarkan teori energi foton Max Planck diketahui bahwa penggunaan filter
warna merah menghasilkan daya input yang paling kecil dibandingkan dengan daya
input yang diberikan oleh penggunakan filter warna kuning dan biru. Sehingga
daya output yang dihasilkan oleh solar cell seharusnya sebanding dengan daya
input yang diterimanya yaitu penggunaan filter warna merah menghasilkan daya
output yang palung kecil pula. Akan tetapi, berdasarkan data daya output yang
didapatkan dari hasil pengamatan dan perhitungan pada praktikum photovoltaic
ini justru menghasilkan data yang sebaliknya. Yaitu penggunaan filter warna
merah menghasilkan daya output yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna kuning dan biru untuk
semua variasi Vin.
Begitu
pula dengan grafik hubungan Vin dan Pout pada solar cell 2 seperti pada grafik
2 dibawah ini. Berdasarkan grafik 2 tersebut dapat kita amati bahwa penggunaan
filter warna merah menghasilkan daya output yang relatif lebih besar
dibandingkan dengan daya output yang dihasilkan oleh penggunaan filter warna
kuning dan biru untuk semua variasi Vin yang diberikan. Padahal warna merah
memiliki panjang gelombang dan energi foton yang paling kecil dibandingkan
dengan nilai panjang gelombang dan energi foton yang dimiliki oleh warna kuning
dan biru.
Grafik 2. Hubungan Vinput terhadap Poutput pada Solar Cell 2
IV. KESIMPULAN
Pada
praktikum Photovoltaic ini dilakukan dua jenis praktikum, yaitu Praktikum
Pengukuran Arus Listrik dan Praktikum Pengukuran Tegangan Listrik. Pada kedua
praktikum tersebut dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa photovoltaic yang
dapat diamati pada solar cell, nilai intensitas radiasi, panjang gelombang
cahaya dan lebar solar cell yang digunakan sangat mempengaruhi daya output yang
dihasilkan. Yaitu semakin besar nilai intensitas radiasi yang diterima oleh
solar cell, maka nilai daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Begitu
pula dengan pengaruh panjang gelombang dan lebar solar cell terhadap daya
output solar cell. Semakin besar nilai panjang gelombang yang dimiliki oleh
suatu gelombang cahaya, maka nilai daya output yang dihasilkan pada solar cell
juga akan semakin besar. Dan semakin lebar permukaan solar cell yang digunakan
maka daya output yang dihasilkan juga akan semakin besar. Fenomena aneh justru
terjadi pada peristiwa photovoltaic ini. Yaitu adanya ketidaksesuaian antara
teori energi foton yang dikemukakan oleh Max Planck dengan data hasil praktikum
photovoltaic ini.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada asisten laboratorium Fisika Modern yang telah membimbing dalam melakukan praktikum,
dan teman-teman yang telah membantu dalam melakukan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
Beiser,
Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi
Keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta
[2]
Diah,
Septia. 2002. Jurnal Ilmiah Praktikum
Radiasi_4
[3]
Fisika
FMIPA, Dosen. 2011. Fisika II (Listrik,
Magnet, Gelombang, Optika, Fisika Modern). ITS press, Surabaya.
[4]
Halliday,
Resnick. 1986. Fisika Modern (Terjemahan
Pantur Silaban). PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
[5]
Halliday,
Resnick. 1977. Fisika Jilid 2 Edisi 3
(Terjemahan Pantur Silaban). Penerbit Erlangga, Jakarta.
LAMPIRAN
Tabel 7. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1,6 volt, dan
Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0,0155
|
0,01505
|
0,00045
|
2,025
x 10-7
|
5,5
x 10-7
|
0,015
|
0,01505
|
-5
x 10-5
|
2,5
x 10-9
|
5,5
x 10-7
|
0,0152
|
0,01505
|
0,0002
|
4
x 10-8
|
5,5
x 10-7
|
0,0145
|
0,01505
|
-0,00055
|
3,025
x 10-7
|
5,5
x 10-7
|
0,015
|
0,01505
|
-5
x 10-5
|
2,5
x 10-9
|
5,5
x 10-7
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0,000165831
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1,6 volt, dan Filter
Warna Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.0155
± 0.000165831
|
0.015
± 0.000165831
|
0.01525
± 0.000165831
|
0.0145
± 0.000165831
|
0.015
± 0.000165831
|
Tabel 8. Ralat V output pada
Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.5
|
0.42
|
0.08
|
0.0064
|
0.008
|
0.4
|
0.42
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.4
|
0.42
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.4
|
0.42
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.4
|
0.42
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.02
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.5
± 0.02
|
0.4
± 0.02
|
0.4
± 0.02
|
0.4
± 0.02
|
0.4
± 0.02
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.000308953
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : (0.00633 ± 0.000308953) Watt
Tabel 9. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.0115
|
0.0118
|
-0.0003
|
9
x 10-8
|
4.25
x 10-7
|
0.0115
|
0.0118
|
-0.0003
|
9
x 10-8
|
4.25
x 10-7
|
0.012
|
0.0118
|
0.0002
|
4
x 10-8
|
4.25
x 10-7
|
0.01175
|
0.0118
|
-5
x 10-5
|
2.5
x 10-9
|
4.25
x 10-7
|
0.01225
|
0.0118
|
0.00045
|
2.025
x 10-7
|
4.25
x 10-7
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.000145774
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.0115
± 0.000145774
|
0.0115
± 0.000145774
|
0.012
± 0.000145774
|
0.01175
± 0.000145774
|
0.01225
± 0.000145774
|
Tabel 10. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 5.83095 x 10-5
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
(0.00472 ±
5.83095 x 10-5) Watt
Tabel 11. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.0105
|
0.0106
|
-0.0001
|
10-8
|
2
x 10-7
|
0.0105
|
0.0106
|
-0.0001
|
10-8
|
2
x 10-7
|
0.0105
|
0.0106
|
-0.0001
|
10-8
|
2
x 10-7
|
0.0105
|
0.0106
|
-0.0001
|
10-8
|
2
x 10-7
|
0.011
|
0.0106
|
0.0004
|
1.6
x 10-7
|
2
x 10-7
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.0001
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Biru adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.0105
± 0.0001
|
0.0105
± 0.0001
|
0.0105
± 0.0001
|
0.0105
± 0.0001
|
0.011
± 0.0001
|
Tabel 12. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00004
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
(0.00424 ± 0.00004)
Watt
Tabel 13. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.0245
|
0.0245
|
0
|
0
|
0
|
0.0245
|
0.0245
|
0
|
0
|
0
|
0.0245
|
0.0245
|
0
|
0
|
0
|
0.0245
|
0.0245
|
0
|
0
|
0
|
0.0245
|
0.0245
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.0245
|
0.0245
|
0.0245
|
0.0245
|
0.0245
|
Tabel 14. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi (Perambatan Ralat) pada
Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : 0.011025 Watt
Tabel 15. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.019
|
0.0194
|
-0.0004
|
1.6
x 10-7
|
0.0000002
|
0.0195
|
0.0194
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.0195
|
0.0194
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.0195
|
0.0194
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.0195
|
0.0194
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.0001
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.019
± 0.0001
|
0.0195
± 0.0001
|
0.0195
± 0.0001
|
0.0195
± 0.0001
|
0.0195
± 0.0001
|
Tabel 16. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00004
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
(0.00776 ± 0.00004)
Watt
Tabel 17. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.017
|
0.017
|
0
|
0
|
0
|
0.017
|
0.017
|
0
|
0
|
0
|
0.017
|
0.017
|
0
|
0
|
0
|
0.017
|
0.017
|
0
|
0
|
0
|
0.017
|
0.017
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Biru adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.017
|
0.017
|
0.017
|
0.017
|
0.017
|
Tabel 18. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
0.4
|
0.4
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
0.4
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
0.0068 Watt
Tabel 19. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.0405
|
0.0404
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.0405
|
0.0404
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.04
|
0.0404
|
-0.0004
|
1.6
x 10-7
|
0.0000002
|
0.0405
|
0.0404
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
0.0405
|
0.0404
|
0.0001
|
10-8
|
0.0000002
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.0001
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.0405
± 0.0001
|
0.0405
± 0.0001
|
0.04
± 0.0001
|
0.0405
± 0.0001
|
0.0405
± 0.0001
|
Tabel 20. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00005
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : (0.0202 ± 0.00005) Watt
Tabel 21. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.035
|
0.035
|
0
|
0
|
0
|
0.035
|
0.035
|
0
|
0
|
0
|
0.035
|
0.035
|
0
|
0
|
0
|
0.035
|
0.035
|
0
|
0
|
0
|
0.035
|
0.035
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.035
|
0.035
|
0.035
|
0.035
|
0.035
|
Tabel 22. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
0.0175 Watt
Tabel 23. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Biru adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
Tabel 24. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
0.5
|
0.5
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
0.5
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi (Perambatan Ralat) pada
Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
0.5 Watt
Tabel 25. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
Tabel 26. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0.08
|
0.0064
|
0.008
|
0.45
|
0.45
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.45
|
0.45
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.45
|
0.45
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
0.45
|
0.45
|
-0.02
|
0.0004
|
0.008
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.02
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : 0.0045 Watt
Tabel 27. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.0075
|
0.0075
|
0
|
0
|
0
|
0.0075
|
0.0075
|
0
|
0
|
0
|
0.0075
|
0.0075
|
0
|
0
|
0
|
0.0075
|
0.0075
|
0
|
0
|
0
|
0.0075
|
0.0075
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar
I
output (Ampere)
|
0.0075
|
0.0075
|
0.0075
|
0.0075
|
0.0075
|
Tabel 28. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
0.003375 Watt
Tabel 29. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.005
|
0.005
|
0
|
0
|
0
|
0.005
|
0.005
|
0
|
0
|
0
|
0.005
|
0.005
|
0
|
0
|
0
|
0.005
|
0.005
|
0
|
0
|
0
|
0.005
|
0.005
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Biru adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.005
|
0.005
|
0.005
|
0.005
|
0.005
|
Tabel 30. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 1.6 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
0.00225 Watt
Tabel 31. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.015
|
0.015
|
0
|
0
|
0
|
0.015
|
0.015
|
0
|
0
|
0
|
0.015
|
0.015
|
0
|
0
|
0
|
0.015
|
0.015
|
0
|
0
|
0
|
0.015
|
0.015
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna
Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.015
|
0.015
|
0.015
|
0.015
|
0.015
|
Tabel 32. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : 0.00675 Watt
Tabel 33. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.013
|
0.0132
|
-0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.013
|
0.0132
|
-0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.013
|
0.0132
|
-0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.014
|
0.0132
|
0.0008
|
6.4
x 10-7
|
8
x 10-7
|
0.013
|
0.0132
|
-0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.0002
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.013
± 0.0002
|
0.013
± 0.0002
|
0.013
± 0.0002
|
0.014
± 0.0002
|
0.013
± 0.0002
|
Tabel 34. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai tegangan
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.00009
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I =
Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output yang didapatkan pada data
hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
(0.00594 ±
0.00009) Watt
Tabel 35. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
0.01
|
0.01
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus output yang
melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
Tabel 36. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
0.0045 Watt
Tabel 37. Ralat Arus Listrik pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Merah
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
0.03
|
0.03
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Merah adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
0.03
|
Tabel 38. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Merah
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Merah adalah sebesar :
V
output (volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Merah
adalah sebesar : 0.0135 Watt
Tabel 39. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.024
|
0.0238
|
0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.024
|
0.0238
|
0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.023
|
0.0238
|
-0.0008
|
6.4
x 10-7
|
8
x 10-7
|
0.024
|
0.0238
|
0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
0.024
|
0.0238
|
0.0002
|
4
x 10-8
|
8
x 10-7
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.0002
Maka nilai arus output yang
melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.024
± 0.0002
|
0.024
± 0.0002
|
0.023
± 0.0002
|
0.024
± 0.0002
|
0.024
± 0.0002
|
Tabel 40. Ralat V output pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Kuning
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai Tegangan
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Kuning adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0.09
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Kuning
adalah sebesar :
(0.01071 ± 0.09)
Watt
Tabel 41. Ralat Arus Listrik pada Solar
Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
I
|
I'
|
I-I'
|
(I-I')2
|
∑(I-I')2
|
0.02
|
0.02
|
0
|
0
|
0
|
0.02
|
0.02
|
0
|
0
|
0
|
0.02
|
0.02
|
0
|
0
|
0
|
0.02
|
0.02
|
0
|
0
|
0
|
0.02
|
0.02
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai arus
output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Biru adalah sebesar :
I
output (Ampere)
|
0.02
|
0.02
|
0.02
|
0.02
|
0.02
|
Tabel 42. Ralat V output pada Solar Cell 1, Vin = 2.5 volt, dan Filter
Warna Biru
V
|
V'
|
V-V'
|
(V-V')2
|
∑(V-V')2
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
0.45
|
0.45
|
0
|
0
|
0
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0
Maka nilai
tegangan output yang melewati rangkaian pada Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan
Filter Warna Biru adalah sebesar :
V
output (Volt)
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
0.45
|
Jika diketahui
nilai perambatan ralat pada daya out rangkaian adalah sebesar : 0
Yang didapatkan
dari hasil penurunan rumus seperti :
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= (dV)2 + (dI)2
(dP)2
= I2 (dV)2 + V2 (dI)2
Dengan :
dP = Deviasi
(Perambatan Ralat) pada Daya Output Rangkaian
I = Nilai Arus Listrik Rata-rata pada arus output
yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dV = Deviasi Tegangan Listrik output yang
didapatkan dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Vout
V = Nilai Tegangan Listrik Rata-rata pada arus
output yang didapatkan pada data hasil pengamatan praktikum
dI = Deviasi Arus Listrik output yang didapatkan
dari hasil perhitungan Ralat Mutlak pada Iout
Sehingga nilai P
output rata-rata pada saat Solar Cell 2, Vin = 2.5 volt, dan Filter Warna Biru
adalah sebesar :
0.009 Watt