Tetes Minyak Milikan |
Philin Yolanda Dwi Sagita, Adhi Yudha Perkasa, Depta Mahardika S, Devi Eka S. Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: devi10@mhs.physics.its.ac.id |
Abstrak— Salah
satu konstanta penting dalam fisika adalah nilai muatan listrik yang dibawa
oleh sebuah elektron. Praktikum Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk
menentukan besar jari-jari tetesan minyak dan menentukan nilai muatan butiran
minyak Parafin dengan menggunakan Mikroskop Milikan. Pada praktikum Tetes
Minyak Milikan ini berhasil didapatkan nilai kelajuan tetes minyak parafin baik
kelajuan yang disebabkan oleh gaya gravitasi maupun kelajuan yang disebabkan
oleh medan listrik seperti yang telah ditampilkan pada Tabel 1 pada subbab III
Hasil dan Pembahasan. Selain itu didapatkan pula besar jari-jari tetes minyak
dari hasil perhitungan dengan menggunakan kelajuan yang disebabkan oleh gaya
gravitasi untuk masing-masing pengamatan (Tabel 2 pada subbab III Hasil dan
Pembahasan) dan didapatkan besar median jari-jarinya sebesar 1.35062 x 10-06 m. Hal itu dikarenakan pada keadaan tersebut tetes minyak berada pada
keadaan alaminya tanpa ada pengaruh dari luar. Setelah didapatkan nilai median
jari-jari tetes minyak parafin tersebut, selanjutnya kita dapat menentukan
nilai konstanta untuk masing-masing tegangan antara lain 1.15142 x 10-14 untuk nilai tegangan 200 volt, 7.6761
x 10-15 untuk nilai tegangan 300 volt, dan 5.75708 x 10-15
untuk nilai tegangan 400 volt. Setelah didapatkan nilai konstanta tersebut kita
dapat mencari nilai muatan listrik dan jumlah partikel tetes minyak parafin
untuk setiap pengamatan seperti yang telah ditampilkan pada Tabel 3 dan Tabel 4
pada subbab III Hasil dan Pembahasan. Adapun nilai median muatan listrik dan
jumlah partikel tetes minyak parafin antara lain 1.67191 10-18C
dan 9.892949427
partikel elektron.
Kata Kunci—Minyak Parafin, Mikroskop Milikan, Gaya Gravitasi,
Medan Listrik, Gaya Viskositas
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Salah satu konstanta penting dalam
fisika adalah nilai muatan listrik yang dibawa oleh sebuah elektron. Pada tahun
1913, R.A. Milikan dengan menggunakan eksperimen tetes minyak dapat
mendemonstrasikan dan mengukur secara tepat muatan elektron.[1]
Praktikum
Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan
minyak dan menentukan nilai muatan butiran minyak tersebut. Percobaan ini
merupakan percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat diskrit
yaitu gaya ke bawah pada tetes Milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat
oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). “Percobaan ini dilakukan dengan
menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu
tetes kecil minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor.”[2]
Robert Milikan
melakukan percobaan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gravitasi dan gaya
listrik pada suatu tetes minyak yang ada diantara dua pelat konduktor. Ketika
minyak jatuh di udara akan mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh
gaya grafitasi dan pada saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat
oleh gaya penghambat (gaya stokes). Menurut stokes, bila sebuah benda
dilepaskan tanpa kecepatan awal di dalam fluida, benda mula-mula akan mendapatkan
kecepatan.[3]
Pada
eksperimen tetes minyak Milikan, tetes minyak disemprotkan melalui bagian atas
dua keping sejajar. Dengan menggunakan mikroskop, dapat diamati dan diukur
kecepatan vertikal tetes minyak tersebut. Tetes minyak ini mengalami tiga gaya
yang berbeda, yaitu gaya viskos, gaya gravitasi, dan gaya listrik. Dari
analisis ketiga gaya ini dapat diturunkan suatu persamaan yang dapat digunakan
untuk menentukan muatan elektron (q) Analisis untuk muatan dapat dijelaskan
sebagai berikut. [4]
Kasus pertama
Anggaplah
bahwa tidak ada medan listrik E dalam dua keping sejajar. Tetes minyak jatuh ke
bawah (keping bawah) hanya disebabkan oleh gaya gravitasi, dan diperlambat oleh
gaya gesek udara (gaya Stokes dan gaya Archimedes). Gaya-gaya yang bekerja pada
tetes minyak tersebut dapat dituliskan[5] :
Fg = moil.g
Gaya gesek, gaya yang arahnya
melawan gaya gravitasi, dalam hal ini sama dengan gaya Stokes
Fr = 6πrηv
Gaya Archimedes, gaya dengan arah
ke atas
FA = mL.g
Dengan moil,
mL, η, v masing-masing massa tetes minyak, massa udara dengan volum
sama dengan tetes minyak, viskositas minyak, jari-jari tetes minyak, dan
kecepatan gerak tetes minyak ke bawah. Sehingga resultan gaya yang dialami oleh
tetes minyak dapat ditulis[6] :
moil.g – mL.g - 6πrηv = 0
Bila moil – mL = m, maka
persamaan di atas dapat ditulis menjadi :
m.g - 6πrηv = 0
Dengan m.g
merupakan berat tetes minyak setelah dikurangi oleh gaya Archimedes. Bila ρoil
– ρL = ρ, dengan ρoil dan ρL adalah rapat
massa tetes minyak dan rapat massa udara, maka dengan mengganti m = ρV = πρ akan diperoleh resultan gaya tetes minyak[7]
πρ - 6πrηv = 0
Atau r =
Kasus kedua
Pada plat
sejajar dialirkan medan listrik sedemikian sehingga tetes minyak bergerak ke
atas dengan kecepatan v2. Bila tegangan antar pelat U dan jarak antar kedua
pelat adalah d, maka E=U/d dan gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut
adalah [3]:
q.E – m.g - 6πrηv = 0
Atau q. - πρ - 6πrηv = 0
Untuk tetes minyak yang melayang
di antara pelat sejajar karena pengaruh medan listrik E,
maka pers (2) menjadi :
q. - πρ = 0
Dari penjelasan di atas terlihat
bahwa terdapat dua metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk menentukan
muatan elektron elementer :
1. Mengukur
kecepatan jatuh bebas v sebelum diberikan medan listrik dan mengukur tegangan U
sehingga tetes minyak diam diantara dua pelat sejajar. Formulasi metode ini
dapat dilakukan dengan substitusi pers. (1) dan pers (3), sehingga diperoleh :
q =
Dengan
karakteristik alat dan bahan sebagai berikut :
η = 1,81 . 10-5 N/m2 s, d = 6.10-3 m, ρoil
= 875,3 kgm-3, ρL = 1,29 kgm-3
sehingga
persamaan (4) dapat dituliskan menjadi[1] :
q = 2. 10-10.
A.s
2. Mengukur kecepatan jatuh tetes
minyak dalam ruang bebas medan listrik v1 dan kecepatan naik v2 pada tegangan
tertentu U. Formulasi ini dapat dilakukan dengan substitusi pers (1) ke dalam
pers (2) sehingga diperoleh :
q = v1 + v2
Dengan memasukkan nilai η, d, dan ρ ke dalam pers (6) diperoleh :
q = (v1 + v2) A.s
Untuk
meningkatkan akurasi nilai terukur dalam percobaan Milikan digunakan faktor
koreksi (koreksi Chunningham) sebagai berikut. Andaikan muatan terkoreksi qc
tekanan udara P (bar), maka koreksi dari pers (5) atau pers (7) adalah[4] :
qc = atau
q
=
Dengan
b adalah suatu konstanta yang dapat diperoleh secara numerik atau grafik
(-6,33.10-5 mbar).
II. METODE
Langkah awal dalam praktikum ini adalah menyiapkan
alat dan bahan yang diperlukan dalam melaksanakan praktikum ini, yaitu Mikroskop, Sprayer, Minyak Parafin, Sumber
Cahaya (Lampu), Stopwatch, dan Seperangkat Peralatan Milikan. Kemudian susunlah
rangkaian percobaan Milikan.
Dengan menggunakan sprayer, cairan (minyak parafin) dimasukkan ke ruang
penyemprotan melalui lubang sprayer untuk membuat butiran-butiran di daerah
antara 2 plat yang diberi potensial. Lalu sumber cahaya diatur agar ruang
pengamatan mendapatkan cahaya, kemudian salah satu butiran yang sekiranya
bergerak jatuh bebas dengan kecepatan stasioner diamati dengan menggunakan
mikroskop. ”Switch Pembalik” digunakan untuk mengatur medan listrik sehingga
salah satu butiran yang diamati dapat bergerak naik. Selanjutnya waktu tempuh
butiran untuk naik dari batas garis tengah sampai menyentuh batas garis atas
diamati dan dicatat. Setelah butiran yang diamati menyentuh batas garis atas,
”Switch Pembalik” dilepaskan sehingga butiran bergerak turun. Waktu tempuh
butiran untuk turun dari batas garis atas sampai menyentuh batas garis bawah
diamati dan dicatat. Kemudian pengamatan gerak butiran tersebut diulang untuk 5
kali naik dan 5 kali turun untuk masing-masing nilai tegangan listrik yang
diberikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Praktikum
Tetes Minyak Milikan ini bertujuan untuk menentukan besar jari-jari tetesan
minyak dan menentukan nilai muatan butiran minyak tersebut. Pada praktikum ini
terjadi 2 pergerakan butiran minyak parafin yaitu pergerakan ke atas dan pergerakan
ke bawah. Saat butiran minyak bergerak ke atas, butiran minyak tersebut hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi sedangkan pada saat butiran minyak mencapai
batas garis atas, untuk membelokkan pergerakan minyak, pengamat perlu menekan
tobol switch pembalik pada mikroskop untuk memberikan tegangan diantara kedua
plat sehingga timbul medan listrik yang dapat membelokkan pergerakan butiran
minyak dari batas atas menuju batas tengah yang berjarak 0.5 mm. Sehingga pada
gerak pembelokan tetes minyak dari batas atas menuju batas tengah selain
dipengaruhi oleh gaya gravitasi pergerakan tetes minyak juga dipengaruhi oleh
medan listrik yang ditimbulkan oleh adanya tegangan listrik diantara kedua
plat. Jadi ketika pergerakan tetes minyak yang diamati oleh pengamat dengan
menggunakan mikroskop bergerak keatas, pada keadaan yang sebenarnya justru
sebaliknya. Tetes minyak tersebut bergerak kebawah karena gaya gravitasi dengan
arah ke bawah yang mempengaruhi pergerakannya. Begitu pula sebaliknya, ketika
pengamat mengamati pergerakan tetes minyak melalui mikroskop bergerak ke bawah,
pada kenyataannya pergerakan tetes minyak tersebut bergerak ke atas melawan
gaya tarik gravitasi yang berarah ke bawah karena adanya medan listrik yang
diberikan oleh pengamat.
Pada praktikum
ini data yang akan didapatkan adalah data waktu yang diperlukan oleh tetes
minyak parafin untuk menempuh batas atas dan batas bawah. Setiap nilai tegangan
dilakukan 5 kali pengulangan untuk 2 pergerakan keatas dan kebawah. Sehingga
untuk 1 jenis tegangan akan diperoleh data waktu sebanyak 10 dengan 5 data
untuk pergerakan keatas dan 5 data untuk pergerakan kebawah. Jadi jumlah data
yang didapatkan pada praktikum ini sebanyak 30 data waktu. Berdasarkan dengan
data hasil pengamatan waktu tempuh tetes minyak parafin, terdapat selisih nilai
yang sangat jauh antara waktu tempuh tetes minyak dari batas bawah ke batas
atas (naik) dan batas atas ke batas bawah (turun). Data waktu tempuh tetes
minyak parafin dari batas bawah ke batas atas (naik) memiliki rentang waktu
yang cukup singkat daripada rentang waktu yang dibutuhkan tetes minyak untuk
menempuh batas atas ke batas bawah (turun). Hal itu dikarenakan gaya yang
mempengaruhi pergerakan naik tetes minyak hanya gaya gravitasi sehingga
pergerakan tetes minyak dipercepat kebawah. Sebaliknya, pada pergerakan tetes
minyak ke bawah (yang sebenarnya ke atas), gaya gravitasi bumi yang berarah ke
bawah (pusat bumi) harus mengalami gaya listrik yang arahnya berlawanan dengan
arah gaya gravitasi bumi sehingga percepatan yang dialami oleh tetes minyak ini
akan lebih kecil daripada percepatan yang dialami tetes minyak ketika tidak ada
medan listrik yang mempengaruhinya.
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan pada Praktikum
Tegangan
(volt)
|
T
<gravitasi/naik>
(s)
|
T
<medan/turun> (s)
|
200
|
5.1
|
33
|
4.4
|
20.8
|
|
4.2
|
24.2
|
|
4.1
|
23.5
|
|
4.6
|
28.5
|
|
300
|
4.5
|
31.9
|
4.9
|
35.2
|
|
3.3
|
43.8
|
|
4.3
|
28.8
|
|
3.7
|
34.8
|
|
400
|
1.1
|
51.4
|
1.2
|
48
|
|
1.1
|
54.3
|
|
1.3
|
42.9
|
|
1.4
|
57.3
|
Dari data
waktu tersebut akan kita dapatkan kelajuan tempuh tetes minyak baik yang hanya
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi maupun gaya gravitasi dan medan listrik
seperti yang telah ditunjukkan pada Tabel 2 dibawah ini.
Tebel 2. Data perhitungan kecepatan (v) yang dipengaruhi
oleh gaya gravitasi maupun medan listrik
Tegangan
(volt)
|
v
<gravitasi/naik>
(m/s)
|
v
<medan/turun>
(m/s)
|
200
|
9.80392 10-05
|
1.51515 10-05
|
0.000113636
|
2.40385 10-05
|
|
0.000119048
|
2.06612 10-05
|
|
0.000121951
|
2.12766 10-05
|
|
0.000108696
|
1.75439 10-05
|
|
300
|
0.000111111
|
1.5674 10-05
|
0.000102041
|
1.42045 10-05
|
|
0.000151515
|
1.14155 10-05
|
|
0.000116279
|
1.73611 10-05
|
|
0.000135135
|
1.43678 10-05
|
|
400
|
0.000454545
|
9.72763 10-06
|
0.000416667
|
1.04167 10-05
|
|
0.000454545
|
9.2081 10-06
|
|
0.000384615
|
1.1655 10-05
|
|
0.000357143
|
8.726 10-06
|
Setelah
mendapatkan nilai kelajuan tetes minyak parafin baik yang bergerak naik karena
pengaruh gaya gravitasi bumi dan ke bawah karena pengaruh medan listrik. Selanjutkan
kita dapat menentukan besar jari-jari tetes minyak untuk setiap pengamatan.
Namun pada perhitungan besar jari-jari tetes minyak ini, nilai kelajuan tetes
minyak yang digunakan adalah nilai kelajuan yang hanya dipengaruhi oleh gaya
gravitasi karena pada keadaan tersebut tetes minyak berada pada keadaan
alaminya tanpa ada pengaruh dari luar. Adapaun data hasil pengamatan dan
perhitungan untuk besar jari-jari tetes minyak antara lain :
Tabel 2. Data Peerhitungan Besar jari-jari Tetes Minyak
Parafin
Tegangan (volt)
|
Jari-jari Tetes Minyak (m)
|
200
|
9.55845 10-07
|
1.02907 10-06
|
|
1.05329 10-06
|
|
1.06606 10-06
|
|
1.00645 10-06
|
|
300
|
1.01757 10-06
|
9.75156 10-07
|
|
1.18827 10-06
|
|
1.04097 10-06
|
|
1.1222 10-06
|
|
400
|
2.05815 10-06
|
1.97052 10-06
|
|
2.05815 10-06
|
|
1.89322 10-06
|
|
1.82435 10-06
|
|
r (rata-rata)
|
1.35062 10-06
|
Dari semua
nilai besar jari-jari tetes minyak parafin untuk masing-masing pengamatan
tersebut, didapatkan besar median jari-jari yaitu sebesar 4.67868 10-06 m. Sehingga dari nilai median jari-jari
tetes minyak parafin tersebut, didapatkan nilai konstanta (k) yang memiliki
rumus k= dengan U = sehingga didapatkan nilai konstanta untuk
masing-masing tegangan adalah 1.15142 x 10-14
untuk nilai tegangan 200 volt, 7.6761 x
10-15 untuk nilai tegangan 300 volt, dan 5.75708 x 10-15
untuk nilai tegangan 400 volt.
Selanjutnya
dari nilai konstanta tersebut, akhirnya kita dapat menentukan nilai muatan yang
dimiliki oleh minyak parafin untuk masing-masing pengamatan seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3.
Data perhitungan Nilai muatan Minyak Parafin
Tegangan (volt)
|
q (Coulumb)
|
200
|
1.3033 10-18
|
1.58521 10-18
|
|
1.60863 10-18
|
|
1.64915 10-18
|
|
1.45354 10-18
|
|
300
|
9.73216 10-18
|
8.92311 10-18
|
|
1.25067 10-18
|
|
1.02584 10-18
|
|
1.1476 10-18
|
|
400
|
2.67286 10-18
|
2.45875 10-18
|
|
2.66987 10-18
|
|
2.28136 10-18
|
|
2.10634 10-18
|
|
q (rata2)
|
1.67191 10-18
|
Dari nilai muatan tersebut, kita dapat menentukan jumlah
partikel yang terkandung pada setiap tetesan minyak yang melewati batas atas
dan bawah pada setiap pengamatan.
Tabel 4. Data Jumlah partikel Tetes Minyak parafin
Tegangan (volt)
|
N (partikel)
|
200
|
7.71180883
|
9.379937072
|
|
9.518512381
|
|
9.758268386
|
|
8.600836612
|
|
300
|
5.75867174
|
5.279949461
|
|
7.40043065
|
|
6.070034883
|
|
6.790533529
|
|
400
|
15.8157175
|
14.54882832
|
|
15.79801965
|
|
13.4991687
|
|
12.46352369
|
|
N (rata-rata)
|
9.892949427
|
Demikianlah analisis data dari hasil pengamatan, pengukuran
dan perhitungan pada praktikum Tetes Minyak Milikan. Adapun kendala-kendala
yang dialami selama praktikum berlangsung adalah kemampuan ketelitian mata
pengamat yang tidak sama sehingga hanya beberapa orang saja yang dapat melihat
pergerakan naik dan turunnya tetes minyak parafin secara tepat dan teliti serta
pergerakan tetes minyak yang sering tidak stasioner sehingga terkadang sebelum
mencapai batas bawah maupun batas atas banyak tetes minyak yang sedang diamati
tersebut tiba-tiba hilang akibat adanya gaya gesek antara permukaan minyak
parafin dengan udara. Sehingga diperlukan beberapa ralat dan pengujian ulang
mengenai data-data yang telah didapatkan pada praktikum ini.
IV. KESIMPULAN
Pada praktikum Tetes Minyak Milikan ini
berhasil didapatkan besar jari-jari butiran minyak sebesar 1.35062 10-06 m. Sedangkan
untuk muatan pada butiran minyak yang dipengaruhi oleh medan gravitasi senilai 1.67191
10-18C. dan jumlah partikel yang terkandung pada setiap tetes minyak
adalah sebanyak 9.892949427
partikel elektron.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan
terima kasih kepada asisten laboratorium Fisika Modern yang telah membimbing dalam melakukan praktikum,
dan teman-teman yang telah membantu dalam melakukan praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
Beiser,
Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi
Keempat. Penerbit Erlangga, Jakarta
[2]
Halliday,
Resnick. 1986. Fisika Modern (Terjemahan
Pantur Silaban). PT. Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
[3]
Diah, Septia.
2002. Jurnal Ilmiah Praktikum Radiasi_4(Tetes
Minyak Milikan)
[4]
Fisika
FMIPA, Dosen. 2011. Fisika II (Listrik,
Magnet, Gelombang, Optika, Fisika Modern). ITS press, Surabaya.
[5]
Halliday,
Resnick. 1977. Fisika Jilid 2 Edisi 3
(Terjemahan Pantur Silaban). Penerbit Erlangga, Jakarta.
[6]
Streeter,
Benjamin. 1985. Mekanika Fluida Jilid 1
Edisi 8 (Terjemahan Arko Prijono). Penerbit Erlangga, Jakarta.
[7]
Krane,
Sissom. 1968. Jurnal Ilmiah Tetes Minyak
Milikan.
LAMPIRAN
Tabel 1. Ralat waktu pada tegangan 200 volt dan dalam keadaan naik
(dipengaruhi gaya gravitasi)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
5.1
|
4.48
|
0.62
|
0.3844
|
4.4
|
4.48
|
-0.08
|
0.0064
|
4.2
|
4.48
|
-0.28
|
0.0784
|
4.1
|
4.48
|
-0.38
|
0.1444
|
4.6
|
4.48
|
0.12
|
0.0144
|
∑((t-ť)2)
|
0.628
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.177200451
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 3.9553672%
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 3.9553672%
K = 96.0446328 %
Tabel 2. Ralat waktu pada tegangan 200 volt dan dalam keadaan turun
(dipengaruhi medan listrik)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
33
|
26
|
7
|
49
|
20.8
|
26
|
-5.2
|
27.04
|
24.2
|
26
|
-1.8
|
3.24
|
23.5
|
26
|
-2.5
|
6.25
|
28.5
|
26
|
2.5
|
6.25
|
∑((t-ť)2)
|
91.78
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 2.142195136
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 8.2392121%
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 8.2392121%
K = 91.7607879 %
Tabel 3. Ralat waktu pada tegangan 300 volt dan dalam keadaan naik
(dipengaruhi gaya gravitasi)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
4.5
|
4.14
|
0.36
|
0.1296
|
4.9
|
4.14
|
0.76
|
0.5776
|
3.3
|
4.14
|
-0.84
|
0.7056
|
4.3
|
4.14
|
0.16
|
0.0256
|
3.7
|
4.14
|
-0.44
|
0.1936
|
∑((t-ť)2)
|
1.632
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.285657137
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 6.8999308%
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 6.8999308%
K = 93.1000692 %
Tabel 4. Ralat waktu pada tegangan 300 volt dan dalam keadaan turun
(dipengaruhi medan listrik)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
31.9
|
34.9
|
-3
|
9
|
35.2
|
34.9
|
0.3
|
0.09
|
43.8
|
34.9
|
8.9
|
79.21
|
28.8
|
34.9
|
-6.1
|
37.21
|
34.8
|
34.9
|
-0.1
|
0.01
|
∑((t-ť)2)
|
125.52
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 2.505194603
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 7.178208 %
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 7.178208 %
K = 92.821792 %
Tabel 5. Ralat waktu pada tegangan 400 volt dan dalam keadaan naik
(dipengaruhi gaya gravitasi)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
1.1
|
1.22
|
-0.12
|
0.0144
|
1.2
|
1.22
|
-0.02
|
0.0004
|
1.1
|
1.22
|
-0.12
|
0.0144
|
1.3
|
1.22
|
0.08
|
0.0064
|
1.4
|
1.22
|
0.18
|
0.0324
|
∑((t-ť)2)
|
0.068
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 0.058309519
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 4.7794688%
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 4.7794688%
K = 95.2205312 %
Tabel 6. Ralat waktu pada tegangan 400 volt dan dalam keadaan turun
(dipengaruhi medan listrik)
t (s)
|
ť
|
t-ť
|
(t-ť)2
|
51.4
|
50.78
|
0.62
|
0.3844
|
48
|
50.78
|
-2.78
|
7.7284
|
54.3
|
50.78
|
3.52
|
12.3904
|
42.9
|
50.78
|
-7.88
|
62.0944
|
57.3
|
50.78
|
6.52
|
42.5104
|
∑((t-ť)2)
|
125.108
|
Ralat Mutlak
Δ =
Δ =
Δ = 2.501079767
Ralat Nisbi
I = x 100%
I = x 100%
I = 4.9253245%
Keseksamaan
K = 100% - I
K = 100% - 4.9253245%
K = 95.0746755 %
Tidak ada komentar:
Posting Komentar